Kamis, 21 Januari 2010

Potensi Migas INDONESIA Masih Cukup Besar Untuk Menarik Minat Investor


Potensi sumber daya migas Indonesia masih cukup besar yang belum dilakukan kegiatan eksplorasi dan produksi. Sejalan dengan upaya memperbaiki iklim investasi, penawaran wilayah kerja migas baru akan terus dilakukan. Pada semester kedua tahun 2006 ini, Pemerintah baru saja menawarkan 41 blok migas (8 blok merupakan daerah yang sudah ditawarkan tetapi belum ada peminat) baik yang terletak di darat maupun lepas pantai.

Demikian disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro ketika membuka ?International Geoscience Conference and Exhibition 2006? di Jakarta, Selasa (15/8) kemarin. Pada kesempatan tersebut, Menteri Purnomo juga secara resmi menawarkan 41 blok migas yang baru (8 diantaranya merupakan blok migas yang dtawarkan pada kesempatan sebelumnya namun belum mendapat respons dari kalangan investor).

Besarnya wilayah kerja migas yang ditawarkan dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan masih cukup besarnya potensi sumber daya migas Indonesia. Sumber daya minyak bumi saat ini masih tercatat sekitar 86,9 miliar barel dan gas bumi sekitar 384,7 triliun standard kaki kubik. Untuk meningkatkan status sumber daya ini menjadi cadangan terbukti, kegiatan eksplorasi baik dalam bentuk survei seismik 2D dan 3D dan diikuti oleh pemboran detil akan menjadi kunci dan karena itu perlu terus ditingkatkan. Untuk hal ini kita berharap banyak bahwa dengan tingginya harga minyak mentah saat ini dan cukup tingginya keberhasilan (success ratio) kegiatan eksplorasi di Indonesia maka pada gilirannya akan diikuti oleh meningkatnya kegiatan produksi migas. Sebagai gambaran, bila pada tahun 2003 survei seismik 3 D menjangkau wilayah seluas 1200 km2 maka pada tahun 2005 meningkat menjadi sekitar 5000 km2. Dari sisi pendanaan, kegiatan eksplorasi termasuk survei seismik 2D dan 3D serta pemboran diperkirakan mencapai sekitar US$ 840 juta. Tentu saja jumlah ini akan semakin meningkat apabila perusahaan-perusahaan yang sudah menandatangani kontrak kerjasama migas melakukan kegiatan eksplorasi detil.

Momentum tingginya harga minyak mentah dunia yang tinggi saat ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk lebih banyak menarik investasi. Untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, Pemerintah terus memperbaiki aspek regulasi dalam upaya menciptakan kepastian berusaha, pemberian insentif bagi daerah-daerah frontier, cadangan marginal dan kegiatan peningkatan perolehan minyak (EOR). Terhadap beberapa kendala lain seperti tumpang tindih lahan dan peraturan-peraturan daerah yang tidak sejalan dengan semangat untuk meningkatkan investasi, Pemerintah terus melakukan konsultasi dan kordinasi sehingga semua pihak bersama-sama mendapat manfaat yang optimal dalam pengembangan industri migas.
http://menteri.esdm.go.id/index.php

Tidak ada komentar:

Posting Komentar