Tampilkan postingan dengan label migas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label migas. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Januari 2010

komposisi dari minyak bumi


inyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.

Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur.

Dalam minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari 97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.

Komponen Hidrokarbon
Perbandingan unsur-unsur yang terdapat dalam minyak bumi sangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh data sebagai berikut :

* Karbon : 83,0-87,0 %
* Hidrogen : 10,0-14,0 %
* Nitrogen : 0,1-2,0 %
* Oksigen : 0,05-1,5 %
* Sulfur : 0,05-6,0 %

Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atas tiga golongan, yaitu :

* golongan parafinik
* golongan naphthenik
* golongan aromatik
* sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalam crude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang.

Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutama senyawaan Sulfur, senyawaan Nitrogen, senyawaan Oksigen, senyawaan Organo Metalik (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan) dan garam-garam anorganik (sebagai suspensi koloidal).

1.

Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandungan Sulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair), karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
2. Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2 % dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara. Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagai asam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dan disiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
3. Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,1-0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe Asphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yang mempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak dengan asam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yang tinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.
4. Konstituen Metalik
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine, adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga merusakkan refractory itu.

Agar dapat diolah menjadi produk-produknya, minyak bumi dari sumur diangkut ke Kilang menggunakan kapal, pipa, mobil tanki atau kereta api. Didalam Kilang, minyak bumi diolah menjadi produk yang kita kenal secara fisika berdasarkan trayek titik didihnya (distilasi), dimana gas berada pada puncak kolom fraksinasi dan residu (aspal) berada pada dasar kolom fraksinasi.

Setiap trayek titik didih disebut “Fraksi”, misal :

0-50°C : Gas
50-85°C : Gasoline
85-105°C : Kerosin
105-135°C : Solar
> 135°C : Residu (Umpan proses lebih lanjut)

Jadi yang namanya minyak bumi atau sering juga disebut crude oil adalah merupakan campuran dari ratusan jenis hidrokarbon dari rentang yang paling kecil, seperti metan, yang memiliki satu atom karbon sampai dengan jenis hidrokarbon yang paling besar yang mengandung 200 atom karbon bahkan lebih.

Secara garis besar minyak bumi dikelompokkan berdasarkan komposisi kimianya menjadi empat jenis, yaitu :

1. Parafin
2. Olefin
3. Naften
4. Aromat

Tetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukan minnyak bumi dalam bentuk olefin, maka minyak bumi kemudian dikelompokkan menjadi tiga jenis saja, yaitu Parafin, Naften dan Aromat.

Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafin atau senyawa isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatu senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia yang sama. Misal pada normal-butana pada gambar berikut memiliki isomer 2-metil propana, atau kadang disebut juga iso-butana. Keduanya memiliki rumus kimia yang sama, yaitu C4H10 tetapi memiliki rumus bangun yang berbeda seperti tampak pada gambar.

Jika atom karon (C) dinotasikan sebagai bola berwarna hitam dan atom hidrogen (H) dinotasikan sebagai bola berwarna merah maka gambar dari normal-butan dan iso-butan akan tampak Senyawa hidrokarbon ‘normal’ sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai lurus, sedangkan senyawa isomernya atau ‘iso’ sering juga disebut sebagai senyawa hidrokarbon rantai cabang. Keduanya merupakan jenis minyak bumi jenis parafin.

Sedangkan sisa kandungan hidrokarbon lainnya dalam minyak bumi adalah senyawa siklo-parafin yang disebut juga naften dan/atau senyawa aromat. Berikut adalah contoh dari siklo-parafin dan aromat.
‘Keluarga hidrokarbon’ terebut diatas disebut homologis, karena sebagian besar kandungan yang ada dalam minyak bumi tersebut dapat dipisahkan kedalam beberapa jenis kemurnian untuk keperluan komersial. Secara umum, di dalam kilang minyak bumi, pemisahan perbandingan kemurnian dilakukan terhadap hidrokarbon yang memiliki kandungan karbon yang lebih kecil dari C7. Pada umumnya kandungan tersebut dapat dipisahkan dan diidentifikasi, tetapi hanya untuk keperluan di laboratorium.

Campuran siklo parafin dan aromat dalam rantai hidrokarbon panjang dalam minyak bumi membuat minyak bumi tersebut digolongkan menjadi minyak bumi jenis aspaltin.

Minyak bumi di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk parafin murni maupun aspaltin murni, tetapi selalu dalam bentuk campuran antara parafin dan aspaltin. Pengelompokan minyak bumi menjadi minyak bumi jenis parafin dan minyak bumi jenis aspaltin berdasarkan banyak atau dominasi minyak parafin atau aspaltin dalam minyak bumi. Artinya minyak bumi dikatakan jenis parafin jika senyawa parafinnya lebih dominan dibandingkan aromat dan/atau siklo parafinnya. Begitu juga sebaliknya.

Dalam skala industri, produk dari minyak bumi dikelompokkan berdasarkan rentang titik didihnya, atau berdasarkan trayek titik didihnya. Pengelompokan produk berdasarkan titik didih ini lebih sering dilakukan dibandingkan pengelompokan berdasarkan komposisinya.

Minyak bumi tidak seluruhnya terdiri dari hidrokarbon murni. Dalam minyak bumi terdapat juga zat pengotor (impurities) berupa sulfur (belerang), nitrogen dan logam. Pada umumnya zat pengotor yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa sulfur organik yang disebut merkaptan. Merkaptan ini mirip dengan hidrokarbon pada umumnya, tetapi ada penambahan.
Senyawa sulfur yang lebih kompleks dalam minyak bumi terdapat dalam bentuk tiofen dan disulfida. Tiofen dan disulfida ini banyak terdapat dalam rantai hidrokarbon panjang atau pada produk distilat pertengahan (middle distillate).

Selain itu zat pengotor lainnya yang terdapat dalam minyak bumi adalah berupa senyawa halogen organik, terutama klorida, dan logam organik, yaitu natrium (Na), Vanadium (V) dan nikel (Ni).

Titik didih minyak bumi parafin dan aspaltin tidak dapat ditentukan secara pasti, karena sangat bervariasi, tergantung bagaimana komposisi jumlah dari rantai hidrokarbonnya. Jika minyak bumi tersebut banyak mengandung hidrokarbon rantai pendek dimana memiliki jumlah atom karbon lebih sedikit maka titik didihnya lebih rendah, sedangkan jika memiliki hidrokarbon rantai panjang dimana memiliki jumlah atom karbon lebih banyak maka titik didihnya lebih tinggi.

http://persembahanku.wordpress.com/

UNIT PENGEBORAN LAUT DALAM


Kalau anda melihat video atau tayangan TV mengenai kegiatan pengeboran maka wajah yang ditampilkan umumnya pekerja berpeluh ria dengan muka kotor akibat cipratan minyak, otot yang sekeras baja karena setiap hari tak kurang 12 jam melakukan angkat beban. Orang ini disebut "floorman" - karena pekerjaannya selalu melantai di panggung bor. Ada yang menyebutnya "roughneck", karena otot beton pada leher mereka. Mereka ini ibarat main bola adalah tim bermain, kesuksesan sebuah operasi pengeboran banyak bergantung kepada pelaksana lapangan seperti mereka. Tentu saja tim lainnya buka sekedar "anak kos-kosan".

Dalam satu ploeg terdiri dari tiga orang, misalnya Dan, Karl dan Paul bekerja pada tengah hari sampai tengah malam sementara Simon, Tane dan Mark bekerja pada tengah malam sampai tengah hari. Setelah berpengalaman, salah satu dari floorhand yang nampak cerdas dan rajin, akan naik pangkat menjadi "derrickman," seperti Jamie, lantaran pekerjaan utamanya naik menara bor untuk memasang dan membongkar pipa. Ia harus naik ke satu platform yang disebut "monkeyboard" mengingat panjang pipa bor rata-rata 30 meter.

Setelah Jamie, sang derrickman berpengalaman cukup banyak, ia akan naik pangkat menjadi "lead derrickman." seperti John.

Seterusnya ia akan dipromosikan sebagai Asisten Juru Bor atau Assistant Driller seperti posisi yang digeluti oleh Darren.

Dareen pun harus menunjukkan kemampuannya agar ia bisa naik pangkat menjadi Juru Bor (driller) seperti seniornya Ben Charlie.

Menjadi juru bor seperti Ben (kedua dari kanan) adalah mirip pilot dalam penerbangan. Ia harus siaga dan berdiri selama 12 jam tangannya selalu pada tuas rem yang cukup berat untuk digerakkan. Belumn lagi panil-panil peralatan bor yang rumit harus mampu ia manipulasi pada saat gawat.

Kalau anda mendengar istilah "blowout" atau semburan gas, maka orang seperti Ben yang akan diinvestigasi terlebih dahulu.

Sampai pada posisi juru bor, karier mulai lambat jalannya karena mereka harus bersaing dengan senior seperti yang berpangkat pengawas (tool pusher) macam Jerry. Jerry (oranye) sendiri sudah lama berangan-angan menjadi Superintenden seperti George. Padahal George (tidak ada dalam gambar) juga lama mengidamkan posisi Rig Manager yang dipegang Safar, seorang Indo aseli asal dari Sorong (tidak ada dalam gambar).

Dalam foto ini, posisi jam 9 berbaju beroverall oranye adalah pengawas Jerry. Juru Bor, Ben ada pada posisi jam 3, yang dipeluk temannya, Dareen (asisten juru bor), sisanya adalah Lead Derrickman, Derrickman dan Floorhand. Berada di latar belakang kiri adalah robot bercat merah yang berfungsi seperti kunci ledeng, untuk mengencangkan sambungan pipa. Namanya juga sama "roughneck" dengan awalan Iron menjadi "iron roughneck" untuk membedakan dengan roughneck yang doyan sosis.

Soal pendidikan umumnya mereka tidak menamatkan jenjang strata satu, asal sudah bisa menghitung angka dan menulis nomor, sudah cukup. Tak heran kalau mereka menulis surat, kadang bahasanya menceracau. Tapi kalau melihat rekening seorang floorman (atau floorhand) sampai 430 ribu dollar, wah, wah. Tapi saya bicara orang Australia lho.

Untuk memotret mereka, anda diperlukan mengisi formulir "ijin khusus" karena dikuatirkan lampu blitz yang dihasilkan dari kamera bisa berakibat kebakaran, misalnya. Anda boleh mengatakan berlebihan, namun di unit pengeboran lepas pantai keselamatan tidak bisa dilanggar sekalipun kelihatannya sepele.

Setelah memotret usai, formulir harus ditanda tangani dan dikembalikan kepada bagian yang terkait.

Ketika mereka para floorman bekerja, akan terjadi kegiatan bongkar pasang pipa. Keperluan penyediaan pipa di lakukan oleh "Deck Crew" mereka dianggap masih "plonco" sehingga tugasnya relatif ringan seperti menyapu, membersihkan laintai kapal, mengecat dan segala macam pekerjaan kurang membutuhkan spesialisasi. Inilah tugas para "Roustabout" - biasanya dikepalai oleh seorang operator derek (Crane). Belakangan para floorhand yang sudah mulai masuk umur, karena tidak kuat bekerja berdasarkan otot, pada minta dipindahkan kembali ke roustabout sebab kerjanya sedikit ringan, namun istirahatnya banyak.

http://www.wikimu.com/News/Home.aspx

Potensi Migas INDONESIA Masih Cukup Besar Untuk Menarik Minat Investor


Potensi sumber daya migas Indonesia masih cukup besar yang belum dilakukan kegiatan eksplorasi dan produksi. Sejalan dengan upaya memperbaiki iklim investasi, penawaran wilayah kerja migas baru akan terus dilakukan. Pada semester kedua tahun 2006 ini, Pemerintah baru saja menawarkan 41 blok migas (8 blok merupakan daerah yang sudah ditawarkan tetapi belum ada peminat) baik yang terletak di darat maupun lepas pantai.

Demikian disampaikan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro ketika membuka ?International Geoscience Conference and Exhibition 2006? di Jakarta, Selasa (15/8) kemarin. Pada kesempatan tersebut, Menteri Purnomo juga secara resmi menawarkan 41 blok migas yang baru (8 diantaranya merupakan blok migas yang dtawarkan pada kesempatan sebelumnya namun belum mendapat respons dari kalangan investor).

Besarnya wilayah kerja migas yang ditawarkan dalam beberapa tahun terakhir sejalan dengan masih cukup besarnya potensi sumber daya migas Indonesia. Sumber daya minyak bumi saat ini masih tercatat sekitar 86,9 miliar barel dan gas bumi sekitar 384,7 triliun standard kaki kubik. Untuk meningkatkan status sumber daya ini menjadi cadangan terbukti, kegiatan eksplorasi baik dalam bentuk survei seismik 2D dan 3D dan diikuti oleh pemboran detil akan menjadi kunci dan karena itu perlu terus ditingkatkan. Untuk hal ini kita berharap banyak bahwa dengan tingginya harga minyak mentah saat ini dan cukup tingginya keberhasilan (success ratio) kegiatan eksplorasi di Indonesia maka pada gilirannya akan diikuti oleh meningkatnya kegiatan produksi migas. Sebagai gambaran, bila pada tahun 2003 survei seismik 3 D menjangkau wilayah seluas 1200 km2 maka pada tahun 2005 meningkat menjadi sekitar 5000 km2. Dari sisi pendanaan, kegiatan eksplorasi termasuk survei seismik 2D dan 3D serta pemboran diperkirakan mencapai sekitar US$ 840 juta. Tentu saja jumlah ini akan semakin meningkat apabila perusahaan-perusahaan yang sudah menandatangani kontrak kerjasama migas melakukan kegiatan eksplorasi detil.

Momentum tingginya harga minyak mentah dunia yang tinggi saat ini merupakan peluang besar bagi Indonesia untuk lebih banyak menarik investasi. Untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, Pemerintah terus memperbaiki aspek regulasi dalam upaya menciptakan kepastian berusaha, pemberian insentif bagi daerah-daerah frontier, cadangan marginal dan kegiatan peningkatan perolehan minyak (EOR). Terhadap beberapa kendala lain seperti tumpang tindih lahan dan peraturan-peraturan daerah yang tidak sejalan dengan semangat untuk meningkatkan investasi, Pemerintah terus melakukan konsultasi dan kordinasi sehingga semua pihak bersama-sama mendapat manfaat yang optimal dalam pengembangan industri migas.
http://menteri.esdm.go.id/index.php

Perminyakan Indonesia, dari OPEC ke OGEC


pada akhirnya Indonesia menjadi net oil importer menunjukkan bahwa kondisi perminyakan kita begitu runyam setelah dibangun selama kurang lebih empat dekade. Lalu apa yang perlu kita lakukan? Untuk menjawab pertanyaan sederhana itu, marilah kita mengkaji seberapa besar sum- ber daya perminyakan, baik yang berupa minyak ataupun lainnya yang masih kita miliki.

Pada pertengahan dekade 1980-an, para ahli anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menyatakan bahwa di wilayah kedaulatan Indonesia terdapat enam puluh cekungan geologi yang secara potensial mengandung sumber daya hidrokarbon. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian dan studi geologi, sebuah cabang ilmu kebumian (geosciences) yang dipergunakan untuk menguak rahasia cadangan sumber daya hidrokarbon potensial.

Usaha untuk menemukan dan memproduksikan cadangan minyak atau gas, dari sumber daya potensial tersebut telah dilakukan pada sekitar 90 persen cekungan yang ada. Masih tersisa beberapa cekungan geologi yang belum tergarap karena kurang menarik secara komersial, atau terletak di laut dalam yang masih sulit dioperasikan dengan menggunakan teknologi masa kini. Misalnya, kawasan Samudera Hindia, Palung Laut Maluku, dan Laut Sulawesi Utara.

Cekungan geologi yang ternyata mengandung cadangan minyak dan gas yang dapat diproduksikan secara komersial, hingga kini berjumlah 12 cekungan, di antaranya cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan, Jawa Barat dan Kalimantan Timur.

Selama ini kita mengenal lapangan-lapangan produksi: Arun, Minas, Arjuna, Attaka dan lain-lainnya adalah lapangan produksi yang terletak di dalam cekungan-cekungan tersebut. Dalam 48 cekungan lainnya, tidak di temukan cadangan komersial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon sama sekali.

Dibanding dengan cekungan geologi di negara-negara Timur Tengah, jelas bahwa cekungan kita kalah subur. Hal itu berarti bahwa banyaknya jumlah cekungan belum menjamin tersedianya produksi dan pasokan minyak atau gas.

Faktor yang lebih menentukan di dalam usaha produksi minyak atau gas adalah seberapa besar cadangan hidrokarbon yang diketemukan dapat diproduksikan secara komersial, menggunakan teknologi masa kini. Selebihnya adalah sebuah harapan yang masih memerlukan kebijakan yang tepat dan investasi besar-besaran.

Sejak lapangan Minas yang mengandung sekitar 2 miliar barel minyak di produksikan awal tahun 1960-an, lapangan-lapangan Arun, Handil, Arjuna, Attaka, di era 1970-an hingga kini belum terdengar lagi lapangan produksi baru yang mengandung cadangan minyak yang cukup berarti. Harapan produksi baru sebenarnya masih tersisa di penemuan gas Tangguh (Papua) yang masih menunggu pasar. Penemuan minyak dan gas di Cepu (Jawa Tengah) yang masih terkendala masalah birokrasi, dan penemuan gas Natuna Timur (Riau Kepulauan) yang masih terbentur masalah teknologi dan pasar.

Usaha Perminyakan

Sesungguhnya, usaha perminyakan di Indonesia selama ini berkembang berkat diterima nya konsepsi "bagi hasil produksi" atau production sharing agreement oleh masyarakat perminyakan internasional, bukan karena modal sendiri.

Investasi modal asing melalui PSC dari awal 1960-an hingga tahun 2002 mencapai sekitar US$ 75 miliar, dengan puncak produksi minyak sekitar 1,6 juta bopd (barel oil per day) di dekade 1980-an, yang kini berada sekitar 1 juta bopd, dan produksi gas komersial kurang lebih 2 bcf (miliar kaki kubik) per hari.

Sejauh kehidupan kita masih memerlukan bahan bakar minyak (BBM) yang konsumsinya saat ini mencapai sekitar 1,1 juta bopd, dan meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan perekonomian nasional dan lain-lainnya, maka kita harus menyediakan kebutuhan itu baik dari impor maupun dari produksi sendiri.

Pertanyaannya memang, mampukah kita mempertahankan produksi minyak selama diperlukan?

Untuk dapat mempertahankan produksi yang ada saja, setidak tidaknya kita memerlukan investasi, khusus untuk perminyakan antara US$ 3 miliar hingga US$ 5 miliar setiap tahun.

Melihat kemampuan APBN dan pelaku ekonomi nasional termasuk swasta dan Pertamina, sulit dibayangkan kita memiliki dana sebesar itu untuk investasi dalam usaha perminyakan yang berisiko tinggi. Artinya kita masih harus "berkolaborasi" dengan modal asing untuk sekadar mempertahankan produksi.

Tetapi kalau dewasa ini pemilik modal mengambil posisi wait and see karena ketidak pastian kebijakan, birokrasi, dan kerangka peraturan dan perundang-undangan yang tidak menarik, maka bisa diduga produksi minyak nasional di dalam waktu kurang dari 2-3 tahun mendatang, tidak akan dapat bertahan pada tingkat bahkan 1 juta bopd sekalipun. Apalagi untuk jangka waktu 10 tahun mendatang. Oleh karena memproduksi kan minyak dari dalam perut bumi, memerlukan tenggang waktu antara 2-3 tahun sejak dari penemuan (kalau ada) hingga phase produksi. Itupun apabila kepastian berusaha dan perhitungan laba-rugi sebagai daya tarik investasi cukup kompetitif.

Ketidakpastian berusaha di sektor perminyakan di Indonesia dewasa ini, memang sungguh tinggi. Tampaknya sudah saatnya ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pelaku, institusi yang ada, dan kerangka kebijakan yang tidak jelas, perlu dirombak seluruhnya. Sebab bila tidak, dikhawatirkan Indonesia tidak pantas lagi menjadi anggota OPEC, karena kini sudah menjadi net oil importer. Barangkali akan lebih pantas bila Indonesia menjadi anggota OGEC, Organization of Gas Exporting Countries, karena memang dewasa ini kita masih pengekspor gas terbesar di dunia.
www.suarapembaruan.com/News/2004/06/01/

Pasokan LPG di Medan, Diatas Kebutuhan Normal


PT Pertamina (Persero) sejak 3 Januari lalu, telah memasok Liquified Petroleum Gas (LPG) ke pasar diatas kebutuhan rata-rata. Diharapkan dengan ditambahnya pasokan tersebut, kondisi LPG di pasar segera normal.

"Pertamina sejak 3 Januari lalu, telah memasok LPG ke pasar diatas kebutuhan rata-rata. Ini sehubungan dengan berita terjadinya kekurangan pasokan LPG di Medan," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Basuki Trikora Putra, dalam keterangan tertulis yang diterima. Kebutuhan rata-rata yang dipasok untuk wilayah Sumatera Utara adalah 390 MT (Metric Ton) perhari, sejak 3 Januari 2010 pasokan ke pasar ditambah sampai dengan rata-rata 470 MT perhari hingga kondisi normal.

Kondisi stok LPG di Depot Pangkalan Susu yang merupakan supply point wilayah tersebut sangat aman dan terus dipantau kondisinya. Saat ini stok LPG yang tersedia di Depot Pangkalan Susu adalah 1.800 MT dan stok akan terus menerus ditambah untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar.
http://www.okezone.com/

Liquefied Natural Gas (LNG), Sebuah Alternatif Transportasi Gas Alam


Liquefied Natural Gas (LNG) sebagai salah satu alternatif transportasi gas alam telah berkembang menjadi industri yang cukup matang. Industri ini memiliki beberapa tingkat rantai nilai yaitu eksplorasi dan produksi, pencairan, transportasi, serta penyimpanan dan regasifikasi. Rantai nilai yang bertingkat ini berpengaruh pada biaya pengembangan LNG.

Tulisan ini membahas teknologi yang digunakan pada rantai nilai pencairan, transportasi, serta penyimpanan dan regasifikasi LNG disertai dengan pembahasan biaya yang terkait. Aspek lingkungan dan keselamatan LNG di mana LNG memiliki banyak keunggulan dibanding energi fosil lainnya juga dibahas dalam makalah ini.

Perkembangan pasar LNG di dunia menuntut adanya pemenuhan permintaan yang semakin meningkat. Berbagai tantangan yang harus dihadapi dalam pengembangan industri LNG juga dikemukakan dalam makalah ini. Kemajuan teknologi yang dapat menurunkan biaya pengembangan LNG diharapkan akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan industri LNG di masa mendatang.
http://www.migas-indonesia.com/index.php

BP Pasang Seismik Optik di Sumur Lepas Pantai


Weatherford International Ltd. telah menyelesaikan apa yang disebutnya instalasi lepas pantai "yang pertama di dunia" untuk sistem seismik optik in-well permanen di sumur injektor G-24 BP Norwegia di lapangan minyak Valhall, Norwegia.

Tujuan utama dalam pemasangan sensor in-well adalah meningkatkan manajemen produksi dan injeksi air, kata Olav Barkved, ketua ahli geofisika untuk lapangan Valhall BP Norwegia.

Weatherford mengatakan teknologi penyelesaian tinggi yang berhasil adalah hasil dari kolaborasi 2-tahun dengan BP Norwegia untuk merancang dan membuat sebuah sistem yang sesuai untuk penyebaran sumur injeksi atau produksi.

Peralatan terdiri dari lima stasiun akselerometer optik 3-komponen dan sebuah pressure gauge dan temperature gauge optik yang disebar bersama production tubing dekat reservoir.

Sistem menyediakan data seismik kontinu bersama dengan informasi pengawasan tekanan dan temperatur, kata Tad Bostick, wakil presiden untuk sistem penginderaan optik Weatherford. Ini memungkinkan pengumpulan secara simultan data seismik downhole dan seabed yang permanen.
http://www.ogj.com/display_article/266965/ONART/ExplD/BP_installs_optical_seismic_in_offshore_well/

Seismic Stratigraphic Surfaces


Maximum Flooding Surface (MFS) : permukaan yang mencerminkan keadaan maximum transgression (kolom air tinggi maksimum). secara stratigrafi merupakan pengendapan dengan laju yang rendah berupa sedimen pelagic – hemipelagic yang membentuk condensed section. Dari seismik dapat terlihat sebagai permukaan downlap, namun tidak semua permukaan downlap merupakan MFS.
• Sequence Boundary (SB) : Batas sekuen berupa ketidakselarasan atau keselarasan padanannya. Dari seismik ditandai oleh : erosional truncation dan permukaan onlap.
• Transgresive Surface (TS): merupakan awal dari transgresive system track yang memiliki bentuk stacking patern retrogradasi. TS sukar dikaitkan dengan terminasi horizon.
System Tracts
• Lowstand System Tract (LST) : dibatasi SB dibagian bawah dan TS dibagian atas. Merupakan keadaan rising sea level dan high sedimentation sehingga memiliki stacking patern agradasi atau slightly prograde.
• Transgresive System Tract (TST) : berada diatas LST dan dibawah HST, dibatas TS dibagian bawah dan MFS dibagian atas. Menunjukkan keadaan rapid sea level rise dan low sedimentation sehingga menunjukkan stacking patern retrogradasi.
• Highstand System Tract (HST) : berada diatas TST, dibawah LST, dibatasi SB dibagian atas dan MFS dibagian bawah. Menunjukkan keadaan sealevel stand still dan low sedimentation, memiliki stacking patern progradasi
Tidak semua system tract dapat dijumpai, misalkan LST tidak dijumpai dan diatas TST langsung didapati HST.
Analisis fasies seismik
Analisis fasies seismik : deskripsi dan interpretasi geologi dari parameter-parameter pantulan seismik yang meliputi konfigurasi pantulan, kontinuitas pantulan, amplitudo, frekuensi, kecepatan internal, dan geometri eksternal. Setiap parameter pantulan seismik dapat memberikan informasi mengenai kondisi geologi terkait
Parameter seismik yang dapat dianalisis secara visual/langsung di sayatan seismik terutama adalah konfigurasi pantulan seismik

Konfigurasi pantulan seismik dalam analisis stratigrafi seismik
a. PARAREL & SUBPARAREL
- Relatif sejajar
- Kecepatan pengendapan yang seragam pada paparan yang menurun secara seragam atau dalam cekungan sedimen yang stabil
- Variasi : even dan wavy
b. DIVERGEN
- Berbentuk membaji dimana penebalan lateral dari seluruh unit disebabkan oleh penebalan dari pantulan itu sendiri
- Variasi lateral kecepatan pengendapan atau pengangkatan/pemiringan secara progresif bidang pengendapan
c. PROGRADASI
- Akibat adanya pengembanagan sedimentasi secara lateral yang membentuk permukaan pengendapan dengan lereng landai (clinoform)
- Pola konfigurasi progradasi dapat berupa sigmoid, oblique, complex sigmoid-oblique, shingled, dan hummockly. Perbedaan konfigurasi progradasi menunjukkan adanya variasi pasokan sedimen, kecepatan penurunan cekungan dan perubahan muka air laut.
- Pola Sigmoid
o Bagian atas dan bawah relative tipis dan hamper horizontal, bagian tengan relatif lebih tebal dengan kemiringan yang lebih besar.
o Pasokan sediment yang rendah, penurunan cekungan cekungan yang cepat atau kenaikan muka laut yang cepat
o Pada pengendapan laut dalam dengan energi rendah
- Pola Oblique
o Pengendapan yang terjadi di dekat dasar gelombang dengan lingkungan yang mempunyai energi tinggi
o Pola oblique tangential merupakan pola progradasi yang ditandai dengan adanya kemiringan pada bagian bawah strata yang berkurang dan berbentuk cekung
o Pola oblique pararel merupakan pola progradasi dengan pengendapan strata relatif sejajar
o Pola complex sigmoid-oblique merupakan pola kombinasi antara pola sigmoid dan pola oblique dalam satu fasies seismik
- Pola shingled
Merupakan pola progradasi yang tipis dan umumnya sejajar dengan batas atas da bawah atau miring landai. Pola ini menunjukkan pengendapan pada air dangkal
- Pola hummockly
Merupakan pola konfigurasi yang tidak menerus. Pola ini menunjukkan progradasi yang clinoform ke dalam air dangkal dalam prodelta
d. CHAOTIC
- Pola yang tidak menerus, saling memotong dan menunjukkan susunan yang tidak teratur
- Akibat energi pengendapan yang tinggi atau akibat deformasi yang kuat. Pola ini dapat menunjukkan slump structure
e. REFLECTION FREE
- Menunjukkan tidak adanya pantulan pada rekaman seismic
- Terjadi pada batuan yang homogen dan tidak berlapis, seperti pada batuan beku, tubuh garam, batupasir atau serpih yang tebal

Studi Kasus
Dibawah ini adalah contoh interpretasi sederhana yang Penulis lakukan pada salah satuline seismik di subprovince hidrokarbon Sumatra Tengah. Interpretasi menunjukkan adanya struktur geologi sesar dan lipatan. Interpretasi seismik berguna dalam mengidentifikasi closure (tutupan) hidrokarbon dan mengetahui sejarah dan potensi geologi dalam menentukan sistem hidrokarbon yang terjadi pada daerah penelitian. interpretasi ini dapat menjadi model awal bagi geophysicist untuk initial model inversi parameter geofisika dan digunakan untuk membangun model geologi untuk simulasi bagi reservoar engineer.
www.scribd.com/.../Interpretasi-Seismik-

Konsep Dasar Interpretasi Seismik Refleksi


SEISMIK REFLEKSI

Gelombang seismik merambat melalui batuan berbentuk gelombang elastis yang merubah energi sumber menjadi pergerakan partikel batuan.

Acoustic Impedance (AI)
AI = ρ.V
Refleksi terjadi pada saat terjadi perbedaan AI (pada bidang perlapisan atau unconformity)

Koefisien refleksi atau reflectivity

dirumuskan sebagai RC=AI2-AI1/AI1+AI2

Besarnya energi gelombang yang dipantulkan ditentukan oleh besarnya koefisien refleksi (RC) Semakin tinggi koefisien refleksi (RC) maka akan semakin kuat refleksi.

Resolusi
• Jarak minimum 2 obyek yang dapat dipisahkan / dibedakan oleh gelombang seismik
• Resolusi vertikal : ketebalan minimum tubuh batuan untuk dapat memberikan refleksi tersendiri bervariasi dari 1/8 – 1/30 panjang gelombang, dengan demikian frekuensi dan kecepatan geolombang seismik sangat mempengeruhi resolusi vertikal

Fase dan Polaritas
• Phase :
• Minimum Phase : batas AI berimpit dengan awal wavelet
• Zero Phase : batas AI berimpit dengan puncak wavelet
• Konvensi Polaritas SEG (Society of Exploration Geophysics):
• Pada bidang batas refleksi dimana AI2>AI1 akan berupa trough
• Pada bidang batas refleksi dimana AI2

Well Seismik Tie

Dimaksudkan untuk mengikat horison seismik dengan data sumur sehingga horizon seismik dapat diletakkan pada kedalaman sebenarnya, agar data seismik dapat dikorelasikan dengan data geologi lainnya. Well – seismik tie dapat dilakukan dengan menggunakan checkshot, vertical seismic profile dan synthetic seismogram.

Indikasi langsung hidrokarbon (direct HC Indicator) pada data seismik
• Bright Spots : anomali amplitudo tinggi, AI reservoar memiliki kontras yang tinggi dengan AI litologi non reservoar disekitarnya, biasa terjadi pada reservoar gas yang ketebalannya dan saturasi gasnya cukup tinggi.
• Polarity Reversals : perubahan polaritas
• Flat Spots : kenampakan lebih rata biasanya mengindikasikan kontak fluida (water-oil/gas contact)
• Chimney Effect : anomali karena kantung gas

Interpretasi Struktur Geologi
Sesar
• Adanya ketidakmenerusan pada pola refleksi (offset pada horison)
• Penyebaran kemiringan yang tidak sesuai dengan atau tidak berhubungan dengan stratigrafi
• Adanya pola difraksi pada zona patahan
• Adanya perbedaan karakter refleksi pada kedua zona dekat sesar.
Lipatan
Adanya pelengkungan horison seismik yang membentuk suatu antiklin maupun sinklin
Diapir (kubah garam)
• Adanya dragging effect yang kuat pada refleksi horison di kanan atau di kiri tubuh diapir sehingga membentuk flank di kedua sisi.
• Adanya penipisan lapisan batuan diatas tubuh diapir
• Dapat terjadi pergeseran sumbu lipatan akibat dragging effect
Intrusi
• dragging effect tidak jelas / sangat kecil.
• batuan sedimen yang tererobos intrusi mengalami melting sehingga struktur perlapisannya menjadi tidak jelas / cenderung chaotic di kanan-kiri intrusi

C. Interpretasi Stratigrafi
Langkah interpretasi stratigrafi seismik- Analisis sekuen seismik
Sekuen seismik dibatasi oleh terminasi horizon seismik (toplap, downlap, dll) yang membatasi sekuen pada bagian atas dan bawahnya.
- Analisis fasies seismik
Deskripsi dan interpretasi geologi berdasarkan parameter – parameter konfigurasi pantulan, kontinuitas pantulan, amplitudo, frekuensi, kecepatan interval dan geometri. Analisa yang dapat secara langsung dilakukan pada sayatan seismik adalah konfigurasi pantulan. Satu sekuen seismik dapat terdiri dari beberapa fasies seismik
- Analisis muka air laut
Penafsiran perubahan muka air laut relatif berdasarkan analisa sekuen dan fasies seismik

Analisis sekuen seismik
• Stratigrafi sekuen : pembagian sedimen berdasarkan kesamaan genetik yang dibatasi dari satuan genetik lain oleh suatu ketidakselarasan atau bidang non deposisi dan keselarasan padanannya
• Penampang seismik dibagi menjadi unit-unit sekuen pengendapan
• Unit-unit sekuen pengendapan dapat diketahui dengan melihat batas sikuen datau pola pengakhiran seismik.
• Erotional truncation : pengakhiran suatu seismik oleh lapisan erosi, merupakan batas sekuen yang paling reliable
•Toplap : pengakhiran updip lapisan pada permukaan yang menutupinya (karena non deposisi atau erosi minor)
• Downlap : lapisan miring yang berakhir secara downdip pada permukaan horisontal/miring (dominan karena non deposisi)
• Onlap : lapisan yang relatif horisontal berakhir pada permukaan miring atau pengakhiran updip lapisan miring pada permukaan yang lebih miring (dominan karena non deposisi)
downlap dan onlap yang kurang dapat dibedakan satusama lain sering dinamakan sebagai baselap
www.scribd.com/.../Interpretasi-Seismik-

TRAP


Perangkap ( Trap ) MIGAS yang merupakan cikal bakal dilakukanya suatu proses Explorasi MIGAS.
Hal ini sama dengan minyak bumi, sebelum minyak terjebak maka kita perlu element atau unsur dan proses pembentuk minyak dan gas bumi.


Perangkap atau trap dapat dibagi menjadi 5 bagian. Yaitu :

1. Batuan induk (Source): batuan yang mempunyai banyak kandungan material organik. Batuan ini biasanya batuan yang mempunyai sifat mampu mengawetkan kandungan material organik seperti batu lempung atau batuan yang punya banyak kandungan material organik seperti batu gamping.

2. Batuan penyimpan (Reservoir): batuan yang mempunyai kemampuan menyimpan fluida seperti batu pasir dimana minyak atau gas dapat berada di antara butiran batu pasir. Atau bisa juga di batu gamping yang banyak rongga-rongganya. Intinya batu yang punya rongga dan rongga-rongga ini terhubung satu sama lain.

3. Batuan penutup (Seal): batuan yang impermeable atau batuan yang tidak gampang tembus karena berbutir sangat halus dimana butiran satu sama lain sangat rapat.

4. Migrasi (Migration): berpindahnya minyak atau gas bumi yang terbentuk dari batuan induk ke batuan penyimpan sampai dimana minyak dan gas bumi tidak dapat berpindah lagi.

5. Jebakan (Trap): bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan minyak dan gas bumi untuk dapat berkumpul.Bagaimana Proses minyak Bumi dan Gas terbentuk

secara sistematis

Proses pembentukan minyak bumi ada 5 tahap yang dapat kita susun secara sistematis dengan memasukan unsur unsur materi yang telah kita bahas diatas.

Adapun 5 prosesnya, Yaitu :

1. Pembentukan (Generation): Tekanan dari batuan2 di atas batuan induk membuat temperatur dan tekanan menjadi lebih besar dan dapat menyebabkan batuan induk berubah dari material organik menjadi minyak atau gas bumi.

2. Migrasi atau perpindahan (Migration): Senyawa hidrokarbon (minyak dan gas bumi) akan cenderung berpindah dari batuan induk (source) ke batuan penyimpan (reservoir) karena berat jenisnya yang ringan dibandingkan air.

3. Pengumpulan (Accumulation): Sejumlah senyawa hidrokarbon yang lebih cepat berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan dibandingkan waktu hilangnya jebakan akan membuat minyak dan gas bumi terkumpul.

4. Penyimpanan (Preservation): Minyak atau gas bumi tetap tersimpan di batuan penyimpan dan tidak berubah oleh proses lainnya seperti biodegradation (berubah karena ada mikroba-mikroba yang dapat merusak kualitas minyak).

5. Waktu (Timing): Jebakan harus terbentuk sebelum atau selama minyak bumi berpindah dari batuan induk ke batuan penyimpan.


Setelah kita mengetahui dasar Tentang asal usul petroleum maka diharapkan mendapat pandangan tentang MIGAS dengan baik dan benar. Yang tentunya materi ini hanya sebagai pandangan awal saja masih banyak materi yang digunakan untuk melakukan explorasi MIGAS
www.zimbio.com/Indonesian

Rabu, 20 Januari 2010

PENGERTIAN DASAR PETROLEUM (MIGAS)


Asal - usul Minyak Bumi dan gas alam berasal dari binatang - binatang laut yang kecil atau pun besar hidup dilaut dangkal yang selanjutnya mati dan kemudian terendapkan, sehingga dalam kurun waktu yang lama akan tertutup oleh lapisan yang tebal. Karena pengaruh waktu, tekanan, temperature yang Tinggi. endapan makhluk hidup tersebut berubah menjadi Petroleum ( minyak bumi ) MIGAS.

Edapan MIGAS dapat di gambarkan sebagai : Batuan lunak yang berasal dari Lumpur yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk atau “soure rock”. Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempet yang bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat yang di sebut perangkap (trap).

Suatu perangkap dapat mengandung:

* Minyak, gas, dan air

* Minyak dan air

* Gas dan air

Karena perbedaan berat jenis, apabila ketiga-tiganya berada dalam suatu perangkap dan berada dalam keadaan stabil, gas senantiasa berada di atas, minyak di tengah dan air di bagian bawah. Gas yang terdapat bersama-sama minyak bumi di sebut “associated gas” sedangkan yang terdapat sendiri dalam suatu perangkap disebut “non-associated gas”. Dari penjelasan diatas maka dapat di rumuskan menjadi beberapa tiory. Ada tiga macam teori yang menjelaskan proses terbentuknya minyak dan gas bumi.

1. Teori “biogenetic” atau lebih di kenal dengan teori “organik”.
2. Teori “anorganik”.
3. Teori “duplex” yang merupakan perpaduan dari kedua teori sebelumnya.

Teori duplex yang banyak di terima oleh kalangan luas menjelaskan bahwa minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani maupun nabati.
Secara Kimiawi

Migas adalah : campuran senyawa hidrokarbon yang multikomponen. Migas dapat berupa campuran senyawa hidrocarbon paraffinic, napthecnic, atau aromatic ( sangat jarang ). Contoh campuran senyawa paraffinic yang memiliki komponen utama yaitu : Unsur Carbon ( C ) dan Hidrogen ( H ), dengan rumus umum senyawa : CnH2n+2.

Beberapa dari jenis golongan paraffinic adalah Methana ( CH4 ), Ethana ( C2H6 ), Propana ( C3H8), Butana ( C4H10), Pentana ( C5H12 ), Hexana ( C6H14 ), Heptana ( C7H16). Tetapi selai itu terdapat unsur Impuritis atau unsur yang terikut yaitu : Karbon dioksida (CO2), Nitrogen ( N2 ). Hidrogen sulfida ( H2S ). Dari unsur diatas dapat di kelompokan lagi menjadi :

1. Unsur Gas terdiri dari : C1 - C4
2. Unsur Liquid terdiri dari : C5 - C17
3. Unsur padatan : C18 keatas

Minyak Mentah

Yaitu : campuran yang sebagian besar terdiri dari hidrokarbon di golongkan parafin, naptena, aromatic, serta impuritis. Minyak mentah setiap lapangan sumur memiliki derajat yang berbeda beda dan kualitas yang berbeda pula tergantung kondisi tempat MIGAS terbentuk.

Presentase Berat Unsur Minyak Mentah

Unsur Presen berat (%)

1. Carbon 84-87
2. Hidrogen 11-14
3. Belerang 0,06 - 2,0
4. Nitrogen 0,1-0,2
5. Oksigen 0,1-2,0

Secara garis besar minyak bumi dapat di rumuskan menurut sifat kimianya yaitu :


1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus

Senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus biasa disebut alkana atau normal paraffin. Senyawa ini banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki rantai karbon pendek.
Contoh : CH3 – CH3 dan CH3 – CH2 – CH3
etana propana

2. Senyawa Hidrokarbon Bentuk Siklik

Senyawa hidrokarbon siklik merupakan senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Senyawa hidrokarbon ini memiliki rumus molekul sama dengan alkena (CnH2n), tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua (hanya memiliki ikatan tunggal seperti alkana) dan membentuk struktur cincin.

Dalam minyak bumi, antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik.

3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang

Senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik.


4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik

Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar.

Gas Alam

Terdiri dari golongan parafin yang mudah menguap C1 - C4. Dapat digolongkan beberpa bentuk yaitu :

1. Sweat Gas : Gas alam yang tidak/ sedikit mengandung H2S
2. Sour Gas : Gas alam yang mengamdung H2S dalam jumlah besar ( bersifat korosif).
3. Dry Gas : Gas alam Yang hanya mengandung Hidrokarbon ringan.
4. Wet Gas : Gas yang banyak mengandung Hidrokarbon berat.

Gas alam sebagian besar terdiri dari metana. Indonesia adalah salah satu penghasil utama gas alam terutama dari ladang gas Bontang (Kalimantan) dan ladang gas Arun (Aceh). Gas alam dihasilkan dari sumur-sumur bor. Untuk mempermudah transportasi gas alam dicairkan yang disebut LNG (Liquefied Natural Gas). Gas alam terutama digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga, maupun pemanas ruangan waktu musim dingin. Disamping itu, gas alam juga berfungsi sebagai sumber hydrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis industri.
www.zimbio.com/Indonesian

Minyak Bumi


Minyak bumi sangat berarti sekali bagi kehidupan manusia. Karena minyak bumi merupakan sumber energi bagi manusia terutama dibidang transportasi dan industri, tanpa minyak bumi kehidupan manusia akan serba susah, misalnya tanpa adanya transportasi, manusia akan sangat lambat dalam menjalani kehidupan.

Alkana mempunyai rumus umum Cn H2n + 2. senyawqa in menunjukan peristiwa keisomeran.
Alkena mengandung suatu ikatan rangkap dengan mempunyai rumus umum Cn ff2 n - .

Dalam minyak bumi terdapat campuran alkana dan hidrokarbon jenis lainnya. Minyak bumi terbentuk dari proses pelapukan hewan dan tumbuhan renik yang terkubur di bawah tanah sejak berjuta – juta tahun. Fraksi – fraksi minyak bumi diperoleh dari penyulingan minyak bumi. Mutu bensin dinyatakan dengan angka oktana bensin tersebut.

Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan sumber energi yang utama bagi kehidupan manusia, terutama dibidang industri dan transportasi, meskipun para ahli berusaha untuk mencari sumber energi yang lain, misalnya energi nuklir, energi sinar matahari, diperkirakan sampai abad mendatang minyak bumi tetap tetap memegang peranan penting.

Kehidupan manusia di zaman modern ini tidak dapat dibayangkan tanpa minyak bumi. Dewasa ini minyak bumi, tyermasuk gas alam, merupakan sumber utama ebnergi dunia ( meliputi 65.5 % dari konsumsi lainnya sepi panas bumi (geothermal) kayu bakar, cahaya matahari, energi nuklir, dsb. Meskipun kini para ilmuan berusaha mengembangkan energi nuklir dan energi surya, diperkirakan sampai pertengahan abad k2 –21 minyak bumi tetap memegang peranan penting.

Jadi yang dimasud dengan minyak bumi adalah campuran alami, hodrokarbon gas, cair, dan padat. Minyak kuning / cokelat, kental, yang diperoleh dan dari sumber bumi dan praksi minyak bumi mentahg yang menyuling pada 123 – 573 k (petroleum)

Pembentukan Minyak Bumi

Minyak bumi merupakan hasil pelapukan fosil – fosil tumbuhan dan hewaan di zaman purba. Jutaan tahun silam.
Sisa-sisa organisme itu mengendap didasar laut kemudian dihirup leh lumpur, lapisan lumpur tersebut lambat laut berubah menjadi batuan karena pengaruh tekanan lapisan di atasnya. Sementara itu, dengan meningkatkan tekanan dan suhu bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa jasad renik itu dan mengubahnya menjadi minyak dan gas.

Minyak dan gas yang berbentuk meresap dalam batuan yang berpori bagaikan air dalam batu karang.
Minyak tanah dipanaskan samapai 350 C dan dipompakan kedalam kolom distilasi, sebagian dari minyak menguap dan bergerak melalui sungkup-sungkup.
Oleh karena minyak bumi terbentuk dari fosil tumbuhan dan hewan, maka dalam minyak bumi tercampur juga senyawa yang mengandung nitrogen, oksigen, dan belerang.

Masing-masing fraksi minyak bumi yang telah dipisahkan satu sama lain segera mengalami proses desulfurasi penghilangan belerang.
Belerang perlu dihilangkan sebab :

1. Belerang menyebabkan bau tak enak pada minyak bumi.
2. Minyak bumi yang kadar belerangnya tinggi, dapat menghilangkan asam sulfat yang akan menyebabkan perkaratan (korosi) pada mesin.

Proses desulfurasi ini biasanya dengan mengalirkan minyak bumi melalui larutan NaOH serta larutan Na – Plumbit (Na2 PbO2).
Detroleum eter, nafta, kerosin dan solar termasuk kelompok residu (padatan sisa distilasi).

Asal –usul Minyak Bumi

Asal usul minyak bumi dan gas alam diduga dari sisa hewan dan tumbuahan laut, yang tertimbun berjuta-juta tahun lamanya didasar laut, pada batuan yang berpori, hal ini menunjukan bahwa minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.
Minyak bumi merupakan hasil pelapukan fosil-fosil tumbuhan dan hewan di zaman purba jutaan tahun yang silam. Organisme yang mati mengelami pembusukan oleh jasad renik (mikroorganisme), lalu terpendam dalam lapisan kulit bumi., di bawah pengaruh suhu dan tekanan tinggi, material organic itu melalui proses jutaan tahun lamanya berubah menjadi minyak bumi yang terlkumpul dalam pori-pori batu kapur dan batu pasir. Dengan adanya aksi kapiler, minyak bumi bergerak perlahan-lahan ke atas. Jika gerakan ini terhalang oleh batuan yang berpori, terjadilah penumpukan (akumulasi) minyak bumi dalam batuan tersebut. Itulah sebabnya minyak bumi diosebut juga petroleum ( bahas alatin petrus = batu, oleum = minyak).
Unsur apa yang terkandung dalam minyak bumi
a. Alkana
Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang seluruh ikatannya jenuh ./ tunggal. Alkana disebut juga deret parafin yang mempunyai arti daya gabung kecil dan kurang reaktif.
Jika alkana kehilangan satu atom H, maka sisa alkana tersebut dinamai gugusan alkil ®. Nama – nama gugusan alkil sesuai dengan nama alkana semula.
Akhiran – ana diganti dengan akhiran – il
Rumus umum gugusan alkil : Cn H2n + 1—
Pelajaran Kimia tentang organik selalu dimulai dengan pembahasan mengenai alkana, sebab :

1. Alkana merupakan bahan baku utama bagi pembuatan senyawa-senyawa organik yang lain.
2. Tataniaga alkana merupakan dasar dari nama – nama seluruh senyawa organik.
3. Berdasarkan struktural molekul, golongan – golongan senyawa oraganik dapat dianggap sebagai “turunan” dari alkana.

b. Tatanama alkuna sama dengan tata nama alkena

1. Alkuna yang terpenting adalah etana (C2 Hi) yang lebih sering disebut asetilena.
2. Isomer alkuna, yaitu isomer alkuna sama seperti isome-isomer pada alkena , kecuali isomer cis – trans tidak terdapat pada senyawa alkuna.


Gas Alam

Gas adalah sebagian besar terdiri atas metana, Indonesia adalah salah satu penghasil utama gas alam, terutama dari ladang gas benteng (Kalimantan) dan kafang gas arun. Gas alam dihasilkan dari sumur- sumur bor. Unruk mempermudah transportasi gas alam dicairkan yang disebut LNG.
Gas alam juga berfungsi sebagai sumber hidrogen dan sebagai bahan dasar untuk berbagai jenis industri.

Penggunaan dan Penghematan Minyak Bumi
Akhirnya perlu kita sebutkan juga kegunaan Minyak bumi yang tidak kalah pentingnya, disamping penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar, minyak bumi, terutama alkana – alkana merupakan bahan baku untuk pembuatan seluruh golongan senyawa organik. Melalui reaksi – reaksi oksidasi, halogenasi, dan nitrasi, diperoleh berbagai macam zat organik yang berguna bagi kehidupan modern.

Zat-zat yang diperoleh dari minyak bumi ini disebut zat –zat petrokimia, dan industri dan industri yang menangani pengolahan minyak bumi menjadi zat –zat ini disebut industri petrokimia. Semenjak era pembangunan pelita I sampai sekarang, semakin banyak industri petrokimia yang tumbuh di negara kita, baik perusahaan asing maupun perusahaan bangsa kita sendiri.

Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah (Crude oil) sebagian besar tersusuwn dari sneywa – senyawa hidrokarbon jenuh (alkana). Adapun hidrokarbon tak jenuh (alkana, alkuna, alkadiena) sangat sedikit dikandung oleh minyak bumi, sebab mudah mengalami qadisi minyak menjadi alkana.
Oleh karena itu minyak bumi berasal dari fosil organisme, maka minyak bumi juga mengandung senyawa- senyawa belerang (0,1 sampai 7 %), nitrogen (0,01 sampai 0,9 %), Oksigen ( 0,06 – 0,4 %). Dan senyawa logam dalam jumlah yang sangat kecil.
Minyak mentah dipisahkan menjadi sejumlah fraksi-faraksi melalui proses distilasi (penyulingan). Pada Catur wulan 1 kita telah mempelajari bahwa distiulasi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaaan titi didih dari berbagao komponen yang menyusun campuran tersebut.

Manfaat Minyak Bumi dalam kehidupan sehari-hari
Minyak bumi sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari misalnya minyak bumi yang sudah menjadi diolah menjadi berbagai jenis yang bermanfaat bagi kehidupan seperti : bensin – bensin dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor / bermesin.
- Solar
Sebagai bahan bakar
- Minyak tanah
Minyak tanah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baka, penerangan lampu.
- Aspal
- Ligroin
- Gas alam
http://bumikupijak.com/index.php?option=com_frontpage&Itemid=1

Jumat, 15 Januari 2010

Offshore


Offshore Supply Vessel adalah kapal yang memberikan pelayanan guna memperlancar industri minyak dan gas lepas pantai. Dalam tugas akhir ”Karakteristik Slamming Offshore Supply Vessel”, bertujuan untuk memprediksi dan mengetahui peluang, intensitas dan tekanan slamming, serta mengetahui respon lokal pada plat akibat beban slamming Offshore Supply Vessel. Analisa Tugas Akhir ini, terdiri atas beberapa tahapan. Yang pertama yaitu perancangan struktur OSV dengan bantuan software MAXSURF guna mendapatkan Lines Plan. Offset data yang diperoleh digunakan dalam pemodelan menggunakan MOSES, kemudian dilakukan analisa gerak OSV dalam gelombang regular dan dinyatakan dalam grafik RAO. Analisa gerak relatif vertikal haluan dihitung dari RAO dan untuk mengetahui respon spektra maka dari hasil perhitungan dikalikan dengan spektra gelombang. Dari analisa spektra didapatkan parameter slamming sehingga dapat dihitung peluang, intensitas dan tekanan slamming. Untuk analisa respon lokal plat akibat slamming digunakan software ANSYS 6.0. Dari hasil analisa diperoleh Karakteristik gerak vertikal Offshore Supply Vessel pada gelombang reguler dipengaruhi oleh kecepatan, kondisi sarat dan arah gelombang. Peluang slamming terbesar terjadi pada sudut datang gelombang head sea (180o), dimana harga terbesar terjadi pada kondisi sarat 1.76 m pada saat kecepatan OSV 12.5 knot (6.43 m/s) pada sea state code 6 mencapai 0.909. Harga tersebut ditinjau pada titik 22 m di dean COG. Intensitas slamming terbesar terjadi pada terjadi pada kondisi sarat 1.76 m kecepatan 12.5 knot (6.43 m/s) pada sea state code 6 yang mempunyai harga 0.212/detik atau terjadi slamming setiap 4.7 detik. Harga tersebut ditinjau pada titik 20.5 m di depan COG. Tekanan slamming terbesar terjadi terjadi pada kondisi sarat 1.76 m kecepatan OSV 12.5 knot (6.43 m/s) pada sea state code 6 dengan memahami kecepatan ambang batas 0.2 m/s yang mencapai harga 2.087 Mpa. Tegangan terbesar yang terjadi akibat slamming adalah 200 MPa dengan dengan defleksi 26 mm. Dalam kondisi ini tegangan yang terjadi masih berada dibawah tegangan yield.
http://digilib.its.ac.id/index.php

60 Jenis Tanaman Bisa Jadi Alternatif Pengganti BBM


Berbagai tumbuhan di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi

alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM), bahkan sedikitnya

60 jenis tanaman telah diidentifikasi bisa menjadi alternatif

bioenergi untuk menggantikan ketergantungan terhadap minyak dan

gas.

Hal itu diungkapkan Menristek Kusmayanto Kadiman dalam seminar

nasional Pengembangan dan Pemanfaatan Jarak Pagar Sebagai

Bioenergi di Indonesia di Jakarta, Sabtu.

Seminar yang diselenggarakan Komunitas Tumbuh Bersama, BRI, BNI

dan sejumlah BUMN industri serta perusahaan swasta ini juga

mengupas potensi tanaman jarak pagar, cara budidaya dan pengolahan

buah jarak.

Menristek menyatakan, kebutuhan BBM nasional cenderung meningkat

setidaknya enam persen/tahun. Dalam beberapa tahun mendatang,

kecenderungan peningkatan kebutuhan tidak akan sebanding dengan

kemampuan produksi dan pengelolaan potensi migas nasional.

Produksi BBM nasional tahun 2004 sekitar 44,5 juta kiloliter,

sedangkan konsumsi sekitar 62,3 kiloliter. Dengan demikian

diperkirakan ada defisit sekitar 17,8 juta kiloliter yang harus

diimpor.

Potensi migas nasional cenderung berkurang dalam beberapa tahun

lagi. Pengembangan energi alternatif sangat dibutuhkan, salah

satunya adalah mengembangkan tanaman untuk dijadikan alternatif

pengganti migas.

Dari penelitian yang dilakukan, telah ditemukan 60 jenis tanaman

pangan, perkebunan dan non pangan yang berpotensi menjadi bio

energi. Untuk tanaman pangan yang bisa menjadi bioetanol, antara

lain leguminosa (kacang tanah, kedelai dan sejenisnya),

umbi-umbian (singkong, ubi jalar dan sejenis), serta biji-bijian

(jagung, tan, serealia, dan bunga matahari).

Tanaman perkebunan yang bisa menjadi biodiesel dan bioetanol,

yaitu jenis palma seperti kelapa, kelapa sawit, sagu serta

berbagai tanaman berjenis tebu. Tanaman non pangan yang potensial

menjadi biodiesel, antara lain jarak pagar, jarak kepyar dan kapuk

randu.

Jika untuk satu jenis tamanan bioenergi mampu menjadi subtitusi

lima persen saja kebutuhan BBM, maka akan terjadi penghematan

sekitar dua juta kiloliter atau setara dengan Rp. 9 triliun.

Aspek positifnya, membuka lapangan kerja dan lapangan usaha bagi

masyarakat untuk mengembangkan tanaman yang berpotensi menjadi

subtitusi BBM.

Pihaknya bersama instansi terkait termasuk BPPT dan LIPI terus

mengembangkan tanaman-tanaman yang berpotensi menjadi subtitusi

BBM, terutama jarak. Pengembangan juga melibatkan

kelompok-kelompok masyarakat dan perguruan tinggi. Satu hektare

lahan membutuhkan 2.500 biji jarak sebagai bibit.

Menristek juga menjelaskan mengenai biodisel (methyl ester). Bahan

ini adalah bahan cair yang diformulasikan khusus untuk mesin

disel, terbuat dari minyak nabati (bio oil) tanpa perlu modifikasi

mesin. Pemakaian bio diesel dapat digunakan 100 persen maupun

sebagai bahan subtitusi pada petrodiesel.

Keuntungan biodiesel memiliki efek pelumasan terhadap mesin,

menurunkan koefisien gesek pompa dan melindungi cam-profile pompa.

Mengurangi emisi karbon (CO), PM dan free sulfur. Penanganan dan

penyimpanan lebih mudah, aman dan tidak beracun .

Khusus biodiesel minyak sawit (CPO) memiliki keunggulan bahan baku

tersedia secara komersial, produksi tahun 2003 sebanyak 10,68 juta

ton dengan jumlah yang diekspor 5,32 juta ton. Produksi tahun 2010

diperkirakan 17,5 juta ton.

Kelapa sawit sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut

karena bank, sumber daya manusia, lahan dan teknologi telah siap.

Hanya saja minyak sawit merupakan minyak yang dapat dimakan

(menjadi kebutuhan sehari-hari) sehingga biodiesel harus bersaing

dengan pangan. Cloud point CPO berkisar 12-14 Celsius sehingga

hanya dapat digunakan di daerah tropis. (Ant)
http://masenchipz.com/

Gua penyimpanan minyak Singapura dilihat ditunda hingga 2011


Pertama S $ 700 juta ($ 457 juta) fase yang besar Singapura penyimpanan minyak bawah tanah proyek akan selesai dalam empat tahun, seorang menteri mengatakan Kamis, dua tahun kemudian dari pada awalnya direncanakan.

The first phase to hold 1.47 million cubic metres (9.2 million barrel) will be commissioned in 2011, Lim Hng Kiang, minister for trade and industry, told reporters at a groundbreaking event. Tahap pertama untuk menyimpan 1.47 juta meter kubik (9,2 juta barel) akan diutus pada tahun 2011, Lim Hng Kiang, menteri perdagangan dan industri, mengatakan kepada wartawan pada acara yang inovatif.

Last April, he had said the first caverns should be ready by 2009. April lalu, ia telah mengatakan gua-gua pertama harus siap pada tahun 2009. Lim did not specifically address the apparent delay or say why the target for commissioning had changed. Lim alamat tidak secara khusus yang tampak menunda atau mengatakan mengapa target untuk komisioning telah berubah.

A second phase that could hold another 1.3 million cubic metres also remains under consideration, Lim said. Tahap kedua lain yang dapat memegang 1,3 juta meter kubik juga masih dalam pertimbangan, kata Lim.

A plan to convert the underground caverns to store oil has been under consideration for years and finally got the go-ahead last year as booming Asian oil demand, infrastructure constraints and rising trade flows created a hot market for storage tanks. Sebuah rencana untuk mengubah gua-gua bawah tanah untuk menyimpan minyak telah dipertimbangkan selama bertahun-tahun dan akhirnya mendapat lampu hijau sebagai booming tahun lalu permintaan minyak Asia, kendala infrastruktur dan peningkatan arus perdagangan menciptakan pasar panas untuk tangki penyimpanan.

In addition to the commercial benefits of the project, Singapore hopes the valuable infrastructure will attract more refining and petrochemical ventures to its shores and reinforce its reputation as Asia's main oil trading and blending centre. Selain manfaat komersial dari proyek, Singapura berharap berharga infrastruktur akan menarik lebih banyak usaha penyulingan dan petrokimia nya pantai dan memperkuat reputasinya sebagai minyak utama Asia perdagangan dan pusat blending.

But commercial operators like global leader Vopak, recently listed bunker fuel supplier Chemoil and oil trader Hin Leong will pip the government to market with a host of projects that will double Singapore's independent oil tank capacity to about 8 million cubic metres by the end of next year. Tapi operator komersial seperti Vopak pemimpin global, baru-baru ini tercantum bungker pemasok bahan bakar minyak Chemoil dan pedagang Hin Leong akan pip pemerintah ke pasar dengan sejumlah proyek yang akan menggandakan independen Singapura kapasitas tangki minyak sekitar 8 juta meter kubik pada akhir tahun depan .

If both phases are completed, the cavern project could raise Singapore's capacity to near 11 million cubic metres (almost 70 million barrels) and some analysts and traders have questioned whether so much oil storage space will be needed. Jika kedua tahapan tersebut selesai, proyek gua bisa meningkatkan kapasitas Singapura mendekati 11 juta kubik meter (hampir 70 juta barel) dan beberapa analis dan pedagang mempertanyakan apakah begitu banyak ruang penyimpanan minyak akan dibutuhkan.

Lim expressed confidence, saying he expected customers to agree leases on the space even before it was completed. Lim mengungkapkan keyakinan, mengatakan ia berharap para pelanggan untuk menyetujui sewa pada ruang bahkan sebelum selesai.

“I am told that both existing and new manufacturers on Jurong Island have expressed keen interest to utilise the Jurong Rock Cavern. "Saya diberitahu bahwa baik yang ada dan pabrik baru di Pulau Jurong telah menyatakan minatnya untuk memanfaatkan Jurong Rock Cavern. JTC (Jurong Town Council) expects Phase 1 to be completely taken up prior to its completion,” he said. JTC (Jurong Town Council) mengharapkan Tahap 1 harus benar-benar diambil sebelum selesai, "katanya.

The storage tanks will be built to hold liquids such as crude oil, condensate naphtha and gas oil. Tangki penyimpanan akan dibangun untuk menampung cairan seperti minyak mentah, kondensat minyak dan gas nafta.

Lim also appeared to suggest that the facilities would be used only for commercial purposes, not for holding strategic government oil reserves, as some traders had speculated. Lim juga muncul untuk menyarankan bahwa fasilitas akan digunakan hanya untuk tujuan komersial, bukan untuk menyimpan cadangan minyak pemerintah strategis, karena beberapa pedagang telah berspekulasi.

“For both phases, the primary objective of the Jurong Rock Cavern will be to support the operations of Jurong Island manufacturers,” he said. "Untuk kedua tahapan, tujuan utama dari Jurong Rock Cavern akan mendukung operasi dari Pulau Jurong produsen," katanya.

“This is no different from the existing business models on Jurong Island whereby manufacturers optimise plant operations and investments by outsourcing non-core activities such as logistics and utilities, to third-party service providers.” "Ini tidak berbeda dari model bisnis yang ada di Pulau mana Jurong mengoptimalkan pengoperasian pabrik manufaktur dan investasi oleh outsourcing aktivitas non-inti seperti logistik dan utilitas, ke pihak ketiga penyedia layanan."

For cost and operational reasons, underground caverns are often used to hold long-term strategic stocks rather than more actively traded barrels. Biaya dan alasan-alasan operasional, gua-gua bawah tanah sering digunakan untuk menahan strategis jangka panjang ketimbang saham yang diperdagangkan lebih aktif barel. The US government stores its 700 million barrels of crude in four underground sites. Pemerintah AS toko yang 700 juta barel minyak mentah di bawah tanah di empat lokasi. ($ = S$1.5323) ($ = S $ 1,5323)

http://aseanenergy.org/new/

Aceh, Penyimpan Cadangan Minyak Terbesar Di Dunia


INDONESIA krisis BBM ? Ironis memang. Sebab negara kita kaya akan minyak dan gas (Migas). Bahkan salah satu bukti terbaru menyebutkan, bahwa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang melakukan survei geo-logi dan geofisika kelautan menemukan cadangan migas yang amat besar perairan ti-mur laut Pulau Simeulue, Aceh.

Bahkan ini diperkira-kan yang terbesar di dunia, yakni 320,79 miliar barel.

Meski volume tersebut, me-nurut Kepala BPPT Said Jenie, baru mempresentasi-kan ruang dalam batuan (tanki) yang belum tentu selu-ruhnya diisi oleh hidrokarbon, namun melihat berbagai in-dikasi yang berasosiasi de-ngan hadirnya migas, ia me-ngaku cukup optimistis.

“Memang penelitian masih perlu ditindaklanjuti. Tapi, jika memang terbukti benar, kita bisa bayangkan peneri-maan negara yang tak terkira jumlahnya dari penemuan ini,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/02).

Ia menjelaskan, temuan yang didapati di daerah cekungan busur muka setelah melakukan survei seismik di perairan barat Aceh dalam kedalaman 500-800 meter dari dasar laut yang mem-punyai kedalaman 1.100 meter, mendapati perkiraan volume cadangan antara 17,1-10 miliar kubik. “Bila diketahui 1 meter kubik cadangan 6,29 barel, volume total minimumnya adalah 107,5 miliar barel dan volume maksimum 320,79 miliar barel,” jelasnya.

Menurut Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi BPPT Yusuf Surahman, penemuan cadangan migas tersebut ditemukan pada porositas 30 persen. Porositas adalah po-tensi batuan mengikat mi-nyak. Biasanya, kata dia, dari potensi cadangan tersebut, kandungan minyaknya hanya 15 persen. “Dengan demikian, cadangan minyaknya diperki-rakan bisa sampai 53 miliar barel,” ungkapnya.

Said menambahkan, pene-muan ini sudah dilaporkan kepada presiden untuk ditin-daklanjuti. Sejauh ini, kata dia, sudah ada penawaran untuk melakukan studi lan-jutan dari PT Pertamina (per-sero). “Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari Dirjen Migas Departemen ESDM,” kata Said. Pengamat perminyakan dari Exploration Think Thank Indonesia, An-dang Bachtiar menyatakan, setidaknya memerlukan wak-tu tiga tahun untuk membuk-tikan cadangan minyak ini. “Untuk biaya seismik ini saya perkirakan bisa US$5 juta-10 juta,” ujarnya.

Apabila, cadangan minyak di Aceh Barat ini memang ter-bukti, maka dapat dikatakan cadangan ini yang terbesar di dunia. Sebagai perbandingan, jumlah cadangan terbukti un-tuk Arab Saudi sebesar 264,21 miliar barel dan jum-lah cadangan untuk lapangan Banyu Urip, Cepu adalah se-kitar 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan sebagai lapangan raksasa apabila volume cadangan terhitung mencapai 500 juta barel.
http://flobamor.com/forum/showthread.php?t=21298

usaha hilir pertamina


Bisnis Pengolahan PERTAMINA memiliki dan mengoperasikan 6 (enam) buah unit Kilang dengan kapasitas total mencapai 1.046,70 Ribu Barrel. Beberapa kilang minyak seperti kilang UP-III Plaju dan Kilang UP-IV Cilacap terintegrasi dengan kilang Petrokimia, dan memproduksi produk-produk Petrokimia yaitu Purified Terapthalic Acid (PTA) dan Paraxylene.

Beberapa Kilang tersebut juga menghasilkan produk LPG, seperti di Pangkalan Brandan, Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Mundu. Kilang LPG P.Brandan dan Mundu merupakan kilang LPG yang operasinya terpisah dari kilang minyak, dengan bahan bakunya berupa gas alam.

Kilang Minyak UP IV Cilacap menghasilkan Lube Base Oil dengan Group I dan II dari jenis HVI- 60, HVI - 95, HVI -160 S, HVI - 160 B dan HVI - 650. Produksi Lube Base Oil ini disalurkan ke Lube Oil Blending Plant (LOBP) di Unit Produksi Pelumas PERTAMINA yang berada di Jakarta, Surabaya dan Cilacap untuk diproduksi menjadi produk pelumas, dan kelebihan produksi Lube Base Oil (exces product) dijual di pasar dalam negeri dan luar negeri.

"Sejak April 2008, Pertamina bersama dengan SK Corp dari Korea, telah memproduksi Lube Oil Base Group III dari LBO Plant yang berada di Kilang UP II Dumai. Jenis Lube Base yang dihasilkan adalah type 100-N dan 150-N. LBO ini akan menjadi produk unggulan internasional Pertamina di pasar pelumas."

Di samping kilang minyak di atas, PERTAMINA memiliki 2 (dua) Operating Company, PT Arun LNG yang mengoperasikan kilang LNG di Arun dan PT Badak LNG yang mengoperasikan kilang LNG di Bontang. Kilang LNG Arun dengan 6 (enam) buah train LNG memiliki total kapasitas 12.5 Juta Ton per tahun, sedangkan, Kilang LNG Badak di Bontang dengan 8 (delapan) buah train LNG memiliki total kapasitas mencapai 22,5 Juta Ton per tahun.

Pemasaran dan Niaga
BBM Retail
Pemasaran BBM Retail merupakan salah satu fungsi di Direktorat Pemasaran dan Niaga yang menangani pemasaran BBM retail untuk sektor transportasi dan rumah tangga. Pertamina melakukan pemasaran BBM Retail melalui lembaga penyalur Retail BBM/BBK yang saat ini tersebar diseluruh Indonesia, seperti SPBU (Statiun Pengisian BBM Untuk Umum), Agen Minyak Tanah (AMT), Agen Premium & Minyak Solar (APMS), serta Premium Solar Packed Dealer (PSPD).

Saat ini Pertamina sedang berbenah untuk melakukan transformasi di segala bidang, termasuk di fungsi Retail Outlet SPBU. Upaya yang dilakukan dalam perubahan tersebut adalah pemberian standarisasi pelayanan SPBU Pertamina. Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan istilah Pertamina Way. Penjabaran Pertamina Way adalah STAF, KUALITAS DAN KUANTITAS, PERALATAN DAN FASILITAS, FORMAT FISIK dan PRODUK DAN PELAYANAN.

Pertamina Way merupakan standar baru yang diterapkan untuk seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU Pertamina) di seluruh Indonesia kepada konsumen baik dari segi pelayanan, jaminan kualitas dan kuantitas termasuk kenyamanan di lingkungan SPBU.

SPBU yang telah sukses menerapkan Pertamina Way berhak mendapatkan Sertifikasi Pasti Pas, setelah dinyatakan lolos oleh auditor independen bertaraf Internasional.

BBM Industri & Marine
Merupakan satu Divisi di Direktorat Pemasaran dan Niaga, Divisi Pemasaran BBM dengan tugas pokok menangani semua usaha marketing dan layanan jual Bahan Bakar Minyak kepada konsumen Industri dan Marine. BBM yang tersedia meliputi Minyak Solar (High Speed Diesel), Minyak Diesel (Industrial/Marine Diesel Oil), dan Minyak Bakar (Industrial/Marine Fuel Oil).

Saat ini konsumen BBM Pertamina di sector Industri dan marine mencapai lebih dari 4500 konsumen, tersebar diseluruh daerah di Indonesia. Beberapa Pelanggan utama kami adalah PT. PLN (Persero), TNI/POLRI, Industri Pertambangan, Industri Besi Baja, Industri Kertas, Industri Makanan, Industri Semen, Industri Pupuk, Kontraktor Kontrak Kerja Sama, transportasi lair dan industri lainnya

Di bidang Marine, kami fokus dalam meningkatkan volume penjualan. Dan memperluas area dan lokasi layanan BBM Pertamina di semua Pelabuhan penting di Indonesia.

Kelebihan utama BBM Pertamina adalah adanya jaminan ketersediaan dan supply BBM. Pertamina memiliki jaringan yang luas diseluruh daerah dan pelosok di Indonesia yang didukung oleh dan 7 kilang milik Pertamina maupun sumber dari luar negeri, sarana dan prasarana angkutan BBM yang lengkap, serta lebih dari 120 lokasi Depot, Terminal Transit dan Instalasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mutu produk BBM dan kualitas serta kuantitas layanan yang terjamin serta memenuhi standard Internasional .
Pelumas
Bisnis pelumas adalah usaha yang prospektif mengingat PERTAMINA merupakan Market Leader pasar pelumas dalam negeri selama lebih dari 30 tahun. Bisnis Pelumas PERTAMINA terdiri atas bisnis dalam negeri untuk segmen retail maupun segmen industri, dan bisnis pelumas luar negeri. Di samping produk jadi, Pelumas PERTAMINA juga melayani kebutuhan Base Oil Group I dan Base Oil Group III (mulai medio 2008). Pangsa pasar kami saat ini mencapai 54% di segmen retail dan 58% di segmen industri.
Untuk segmen retail di dalam negeri, Pelumas PERTAMINA memasarkan lebih dari 17 Brand, sementara untuk segmen industri sebanyak 18 Brand. Untuk pasar luar negeri, PERTAMINA memasarkan 3 Brand yang merupakan extension dari Brand di dalam negeri. Untuk Lube Base Oil, PERTAMINA memasarkan 5 jenis kekentalan untuk LBO Group I, dan 2 jenis kekentalan untuk LBO Group III.
Pemasaran Pelumas PERTAMINA di dalam negeri, didukung oleh 7 Sales Region, 180 Agen Pelumas, dan 45 OliMart, tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Gas Domestik
Sejak 1968, Unit Gas Domestik telah berkomitmen untuk melayani seluruh masyarakat Indonesia dengan menyediakan LPG sebagai bahan baku dan bahan bakar untuk keperluan rumah tangga, komersial dan industri dengan menggunakan brand "Elpiji". Akhir-akhir ini, Elpiji menjadi lebih dikenal dan dekat dengan masyarakat dengan adanya program Pemerintah untuk mengkonversi Minyak Tanah ke Elpiji, yang ternyata telah terbukti lebih ekonomis, efisien dan ramah lingkungan dibanding Minyak Tanah.
Dalam era "Langit Biru", Unit Gas Domestik memegang peranan penting dalam menyukseskan program ini. Disamping Elpiji, sejak tahun 1987 Unit Gas Domestik juga telah mensuplai bahan bakar gas dengan menggunakan CNG (Compressed Natural Gas), dibawah brand "BBG". "Musicool", hidrokarbon refrigerant yang ramah lingkungan, yang telah diluncurkan pada tahun 2004, menjadi satu bukti dari komitmen kami untuk mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik dengan menjaga lapisan ozon dari kerusakan dan Efek Pemanasan Global.
Saat ini, diversifikasi energi merupakan suatu keharusan dalam rangka mengantisipasi krisis minyak bumi yang disebabkan adanya kecenderungan penurunan cadangan minyak bumi. Bersama dengan Penelitian dan Laboratorium PT. Pertamina (Persero), Unit Gas Domestik mengembangkan LPG untuk transportasi atau LGV (Liquefied Gas for Vehicle) dibawah brand "Vi-Gas" dan GPC (Gassified Petroleum Condensat), yang juga dapat dipakai sebagai bahan bakar untuk memasak seperti Elpiji. Perbaikan yang berkelanjutan terus menerus selalu dilakukan oleh Unit Gas Domestik dalam mengembangkan produk-produknya, didukung oleh infrastruktur yang handal dan keinginan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik serta memberikan dukungan terbaik bagi pemerintah Indonesia, masyarakat, dan lingkungan. Pelayanan dan produk-produk yang terbaik dapat diartikan sebagai kepuasan pelanggan yang diharapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang berkualitas.

Niaga
Divisi Niaga adalah divisi yang bernaung dibawah Direktorat Pemasaran & Niaga dengan bisnis inti melakukan ekspor-impor dan penjualan domestik untuk Minyak mentah, BBM, dan produk Petrokimia, dengan nilai uang atau revenue yang dikelola sekitar 135 trilyun rupiah pertahun. Bisnis ekspor-impor dan penjualan domestik tersebut dikelola melalui 3 (tiga) Fungsi dibawahnya, yakni Unit Usaha Minyak Mentah & BBM, Unit Usaha Niaga Non BBM, dan fungsi perencanaan, evaluasi dan pengembangan serta koordinasi yakni Fungsi Reneval Niaga.

Bisnis inti Niaga Minyak mentah & BBM adalah melakukan trading dibidang impor BBM sekitar 120.000.000 (seratus duapuluh juta) Barrel per tahun dan ekspor Minyak mentah sekitar 7.000.000 (tujuh juta) Barrel per tahun, serta mengekspor produk minyak 33.000.000 Barrel per tahun, yang terdiri dari produk Naphta 3.600.000 Barrel per tahun, produk Decant Oil sekitar 2,600.000 (dua juta enam ratus ribu) Barrel per tahun dan sekitar 26.800.000 (dua puluh enam juta delapan ratus ribu) Barrel pertahun, yang bersumber dari kilang Unit Pengolahan PERTAMINA.

Sedangkan bisnis inti Niaga Non BBM adalah menjual produk NBBM baik di pasar dalam negeri maupun ekspor yang bersumber dari kilang Unit Pengolahan PERTAMINA sendiri, dengan volume penjualan per tahun mencapai sekitar 2 (dua) juta mt dengan memperoleh revenue sekitar 11 (sebelas) trilyun rupiah dan profit sekitar 1,65 trilyun rupiah.

Sejalan dengan berubahnya PERTAMINA menjadi PT PERSERO yang mulai fokus pada orientasi profit, Niaga Non BBM mulai menjalankan trading (jual-beli) produk NBBM dengan melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri terutama untuk produk yang mengalami shortage of supply/production dalam rangka untuk meningkatkan profit sekaligus untuk meningkatkan pangsa pasar PERTAMINA.

Adapun Reneval Niaga adalah Fungsi yang melakukan perencanaan, evaluasi, pengembangan serta koordinasi untuk mendukung bisnis ke dua Fungsi Unit Usaha diatas yakni Fungsi Niaga Minyak Mentah & BBM dan Fungsi Niaga Non BBM.
Aviasi
Sebagai salah satu unit bisnis PERTAMINA - perusahan nasional yang bergerak di bidang energi, minyak, gas dan petrokimia - yang melakukan usaha pemasaran serta penyediaan produk dan layanan bahan bakar penerbangan di Indonesia dan Timor Leste, PERTAMINA Aviasi memiliki aspirasi untuk menjadi pemasar dan penyedia layanan bahan bakar penerbangan kelas dunia dengan jaringan global. Hal ini tertuang pada Visi PERTAMINA Aviasi, dan telah menjadi komitmen dan tujuan kami untuk senantiasa mengembangkan value propositions perusahaan bagi pelanggan dan stakeholders lainnya.

Dalam penyediaan produk dan layanan, kami memiliki kebijakan, sistem dan prosedur yang ketat dengan perhatian utama pada keselamatan penerbangan melalui pengimplementasian standar internasional tentang persyaratan kualitas dan penanganan produk dengan memperhatikan persyaratan pelanggan, industri dan peraturan lindungan lingkungan.
Perkapalan
PERTAMINA Perkapalan hadir melayani dengan menjunjung tinggi dan mengunggulkan nilai budaya dan citra perusahaan. Merupakan suatu kebanggaan bagi PERTAMINA untuk memberikan pelayanan di bidang pelayaran, menjadi perusahaan perkapalan yang maju dan terpandang di era baru.

Keunggulan kami terletak pada pengalaman luas dan keahlian yang tinggi dalam distribusi minyak mentah, gas, petrokimia, dan produk lain sejenisnya melalui jalur laut di negara kepulauan. Berkantor pusat di Tanjung Priok, Jakarta, kami akan senantiasa memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan di seluruh pelosok tanah air Indonesia.

Dengan Misi menjadi penyedia layanan logistik yang professional untuk produk minyak, gas, petrokimia, dan produk - produk kilang lainnya, PERTAMINA Perkapalan saat ini mengelola dan mengoperasikan lebih dari 130 kapal charter dengan berbagai tipe kapal dari Bulk Lighter hingga VLCC (Very Large Crude Carrier). Tiap tahun, kami mendedikasikan diri untuk mengangkut sekitar 70 juta Long Ton. Armada kami mencakup lebih dari 135 pelabuhan di segala penjuru tanah air.

Kami senantiasa menjunjung tinggi budaya perusahaan , membangun citra perusahaan yang lebih baik, menerapkan prinsip kerja yang transparan, dan good corporate governance.


http://pastipas.pertamina.com
http://spbu.pertamina.com

Usaha Hulu pertamina


Direktorat Hulu PT PERTAMINA (PERSERO) sekarang berfungsi sebagai sub-holding yang membawahi seluruh portofolio usaha Pertamina di sektor energi hulu. Bertekad menjadi pelaku usaha hulu migas kelas dunia, Direktorat Hulu telah menyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2007-2014, dengan target pada 2014 menjadi, "World Class Diversified Upstream Energy Enterprise". Target tersebut dicapai melalui tahapan-tahapan pembangunan mengikuti kebijakan suatu strategis: "Sustainable Growth Through Organic Expansion and Strategic Alliance".
Sebagai bagian dari perseroan, Direktorat Hulu bertugas untuk mengelola unit-unit usaha di sektor energi hulu. Kegiatan usahanya meliputi eksplorasi, produksi, transportasi, pengolahan serta pembangkitan energi dari berbagai jenis sumberdaya, seperti minyak, gas, dan panas bumi, serta rumpun usaha terkait lainnya, baik di dalam negri maupun mancanegara. Profil singkat anak-anak perusahaan dan unit bisnis hulu adalah :

1. PT PERTAMINA EP (PEP) dengan visi "PEP World Class" pada 2014. Perusahaan ini menyelenggarakan usaha hulu di bidang minyak dan gas bumi meliputi eksplorasi dan eksploitasi, serta penjualan produksi minyak dan gas bumi hasil kegiatan eksploitasi. PEP juga menyelenggarakan kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung menunjang kegiatan usaha tersebut di atas.

Wilayah kerja PT Pertamina EP merupakan limpahan dari sebagian besar Wilayah Kuasa Pertambangan Migas PT Pertamina (Persero). Wilayah Kerja yang mulai dikelola oleh PT Pertamina EP sejak 17 September 2005 termasuk di dalamnya seluruh area yang sebelumnya dikerjasamakan oleh PT Pertamina (Persero) melalui TAC (Technical Assistance Contract) sebanyak 33 kontrak serta JOB EOR (Joint Operating Body Enhanced Oil Recovery) sebanyak 3 kontrak.

2. PT PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGY (PGE) adalah anak perusahaan Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero) yang menangani kegiatan usaha geothermal.

Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi dengan total cadangan 8.480 MW dan kapasitas terpasang sebesar 852 MW.

Dalam pengembangan usaha menuju visi 2014: "World Class Geothermal Energy Enterprise ", PGE bertekad untuk menjadi produsen energi geothermal no.3 di dunia dengan kapasitas produksi 1035 MW.

3. PT PERTAGAS merupakan suatu entitas bisnis yang bergerak dalam usaha niaga, transportasi, distribusi, pemrosesan dan bisnis lainnya yang terkait dengan gas alam dan produk turunannya.

Untuk mempertegas definisi dan cakupan keberadaannya, maka PT PERTAGAS pun meyusun pernyataan misi (mission statement) sebagai berikut: "Melakukan bisnis gas bumi dan bisnis terkait secara profesional yang memberikan nilai tambah bagi stakeholders, berwawasan lingkungan, mengutamakan keselamatan dan kesehatan serta keunggulan." Di ujung 2014, PT PERTAGAS sudah menjadi enterprise kelas dunia yang memiliki usaha di semua lini bisnis gas secara terintegrasi, disegani dan menguasai pasar lokal Indonesia dan luar negeri.

4. PT PERTAMINA HULU ENERGI (PHE) adalah salah satu anak perusahaan PT PERTAMINA (PERSERO) yang bergerak di bidang pengelolaan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi lainnya. Kegiatan PHE kedepan dirancang sesuai visi 2014 yaitu: Menjadi perusahaan multinasional yang terpandang di bidang energi di sektor hulu migas dan energi (Respectable Multinational Upstream Energy Company).

Perusahaan ditugaskan untuk mengelola dan mengembangkan portofolio-portofolio usaha hulu migas yang telah dan/atau akan dijalankan dari berbagai bentuk kerjasama seperti JOB-PSC, IP/PPI, BOB dan sebagainya, baik di dalam maupun luar negeri. Tugas ini tercermin di dalam mission statement perusahaan sebagai berikut: Melaksanakan pengelolaan operasi dan portofolio usaha sektor hulu minyak dan gas bumi serta energi lainnya yang flexible, lincah dan berdaya laba tinggi yang memberikan nilai tambah bagi stakeholders.

5. PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA (PDSI)
Drilling Service sejak tgl. 13 Juni 2008, berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani, SH No. 13, telah didirikan PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA, disingkat PDSI adalah perusahaan yang mengelola 26 rig Pertamina dan 6 rig PT. Usayana, dipimpin oleh Bpk. Alfian Syarofie selaku Direktur Utama, Faried Rudiono Direktur Operasi, Made Mahendra Budhi selaku Direktur Keuangan, dan Sugeng Riyadi selaku Direktur Pemasaran dan Pengembangan

6. Exploration and Production Technology Center (EPTC) dibentuk pada 27 September 2006. Aktivitasnya difokuskan dalam aspek pengembangan dan inovasi teknologi kebumian, untuk tujuan eksplorasi dan produksi dengan menyediakan end-to-end EP technology solution yang andal, cepat dan tepat guna.

EPTC menetapkan visi 2014, yaitu menjadi: "Center of Excellence Teknologi Kegiatan Hulu dengan Kemampuan Teknologi EP Berkelas Dunia." Wujud dari visi dimaksud adalah tercapainya standar kelas dunia untuk sistem manajemen informatika, kemampuan SDM, fasilitas pusat teknologi, kapabilitas teknologi dan In-house Software Proprietary.
http://www.pertamina.com/

pertamina menaikkan harga bensin nonsubsidi


JAKARTA. Harga bensin non subsidi kembali naik. Hari ini (15/1), PT Pertamina (Persero) menaikkan produk bensin non bersubsidi, seperti Pertamax, Pertamax Plus, Bio Pertamax, dan Pertamina Dex.

Harga Pertamax di Jakarta, naik dari Rp 6.300 menjadi Rp 6.500 per liter. Harga yang sama berlaku juga untuk Bio Pertamax. Adapun harga Pertamax Plus di Jakarta naik dari Rp 6.800 menjadi Rp 7.000 per liter. Harga Pertamina Dex di Jakarta naik dari Rp 7.100 menjadi Rp 7.200 per liter

"Garga baru ini berlaku sejak pukul 00.00 WIB,"kata Wakil Presiden Komunikasi Korporat Pertamina Basuki Trikora Putra. Ia bilang, perubahan harga ini menyesuaikan kenaikan harga MOPS antara 7,3% sampai dengan 9,5% dan menguatnya exchange rate Rupiah terhadap dollar US sebesar 1,34% dari periode sebelumnya
http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/28303/

Kamis, 14 Januari 2010

Sistem sirkulasi


Suatu cairan yang disebut lumpur pengeboran bersirkulasi melalui sedikit seperti memotong batu. The fluid lubricates the bit, removes rock cuttings, stabilizes the wall around the hole, and controls the pressure in the wellbore . Fluida melumasi sedikit, menghapus potongan batu, menstabilkan dinding sekitar lubang, dan mengontrol tekanan dalam wellbore. The mud is a suspension of chemicals and minerals, such as bentonite clay in water or sometimes oil. Lumpur adalah suspensi bahan kimia dan mineral, seperti tanah liat bentonit dalam air atau kadang-kadang minyak.

Workers blend the mixture in the mud-mixing shack. Pekerja campuran campuran dalam pencampuran lumpur-gubuk. The mud pumps push the fluid up the standpipe and into the drill pipe through the kelly , or through fittings in a top drive mechanism. Pompa lumpur mendorong fluida ke atas pipa dan masuk ke pipa bor melalui kelly, atau melalui alat kelengkapan di atas mekanisme drive. After passing through the drill bit, the mud and cuttings circulate back to the surface through the space outside the pipe, known as the annulus, and into the return line. Setelah melewati bor, lumpur dan potongan mengedarkan kembali ke permukaan melalui ruang di luar pipa, yang dikenal sebagai anulus, dan masuk ke balik.

The shale shaker, a vibrating screen, then separates the cuttings from the mud. The shale shaker, sebuah layar bergetar, kemudian memisahkan potongan dari lumpur. The cuttings flow into lined pits or tanks, while the drilling mud flows through the de-silter and is recirculated. Potongan-potongan mengalir ke lubang-lubang berderet atau tank, sedangkan lumpur pemboran mengalir melalui de-silter dan recirculated. More fluid is added through the mixer as the drilling progresses to greater depths. Lebih cair ditambahkan melalui mixer sebagai kemajuan pengeboran kedalaman yang lebih besar. When drilling is completed, the remaining fluid is trucked away for disposal or reuse at another site. Ketika pengeboran selesai, sisa cairan yang dikirimkan pergi untuk pembuangan atau digunakan kembali di situs lain.
//www.centreforenergy.com/